Terobosan Sains dan Teknologi: Dari Ledakan Supernova Betelgeuse hingga ASI Buatan di Laboratorium

Artikel ini mengeksplorasi serangkaian penemuan dan perkembangan menarik di bidang sains dan teknologi. Kita akan menyelidiki dampak potensial ledakan supernova Betelgeuse terhadap Bumi, meninjau kembali penundaan dan tantangan yang dihadapi Boeing Starliner, dan membahas upaya ambisius untuk menciptakan ASI buatan di laboratorium. Artikel ini bertujuan untuk menyajikan informasi yang akurat dan terverifikasi dengan pendekatan analitis yang mendalam.

Ledakan Supernova Betelgeuse: Dampaknya Terhadap Bumi

Betelgeuse adalah bintang raksasa merah yang terletak di konstelasi Orion. Bintang ini merupakan salah satu bintang paling terang di langit malam dan telah lama menjadi objek perhatian para ilmuwan. Alasan ketertarikan ini adalah karena Betelgeuse berada di akhir siklus hidupnya dan diperkirakan akan meledak sebagai supernova dalam waktu dekat, secara astronomis. "Waktu dekat" ini bisa berarti besok, atau dalam 100.000 tahun ke depan.

Menurut artikel Yahoo! News Jepang, jika Betelgeuse meledak sebagai supernova, peristiwa ini akan menjadi tontonan yang spektakuler. Ledakan tersebut akan terlihat jelas dari Bumi, bahkan mungkin lebih terang dari Bulan purnama. Selama beberapa minggu atau bulan, sebuah titik terang yang sangat terang akan muncul di langit malam, yang kemudian akan perlahan memudar.

Dampak ledakan supernova Betelgeuse terhadap Bumi diperkirakan minimal. Meskipun ledakan tersebut akan melepaskan sejumlah besar energi, jarak Betelgeuse yang cukup jauh (sekitar 650 tahun cahaya) berarti bahwa Bumi tidak akan terkena radiasi yang berbahaya. Beberapa ilmuwan berteori bahwa ledakan tersebut dapat menyebabkan sedikit peningkatan radiasi kosmik yang mencapai Bumi, tetapi dampaknya diperkirakan tidak signifikan.

Namun, ledakan supernova Betelgeuse akan memberikan kesempatan unik bagi para ilmuwan untuk mempelajari fenomena supernova secara rinci. Dengan menggunakan teleskop dan instrumen canggih lainnya, mereka dapat mengamati ledakan tersebut dan mengumpulkan data berharga tentang proses fisik yang terjadi selama peristiwa supernova.

Perbandingan ukuran Betelgeuse dengan Matahari. Sumber: Wikipedia

Boeing Starliner: Penundaan dan Tantangan

Boeing Starliner adalah kapsul ruang angkasa yang dikembangkan oleh Boeing sebagai bagian dari Program Kru Komersial NASA. Program ini bertujuan untuk mengembangkan wahana antariksa swasta yang dapat mengangkut astronot ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Starliner dirancang untuk membawa hingga tujuh astronot atau campuran astronot dan kargo ke ISS.

Menurut laporan Space.com, Boeing Starliner mengalami serangkaian penundaan dan masalah teknis selama pengembangannya. Penerbangan uji tanpa awak pertama Starliner pada Desember 2019 mengalami masalah dengan sistem waktu dan perangkat lunak, yang mengakibatkan kapsul tersebut gagal mencapai ISS. Penerbangan uji berawak pertama, yang direncanakan pada tahun 2022, ditunda karena masalah dengan katup di sistem propulsi.

Masalah terbaru yang dihadapi Starliner terjadi selama penerbangan berawak pertamanya pada Juni 2024. Meskipun kapsul tersebut berhasil mencapai ISS, beberapa masalah teknis muncul selama penerbangan, termasuk kebocoran helium dan masalah dengan pendorong. Akibatnya, peluncuran Starliner berikutnya ditunda hingga 2026, dan tanpa astronot di dalamnya.

Penundaan dan masalah yang dihadapi Starliner memiliki implikasi signifikan bagi program antariksa NASA dan Boeing. NASA bergantung pada Starliner untuk menyediakan cara alternatif untuk mengangkut astronot ke dan dari ISS, dan penundaan tersebut dapat mengganggu jadwal operasi stasiun luar angkasa. Bagi Boeing, masalah Starliner telah merusak reputasi perusahaan dan menyebabkan kerugian finansial yang signifikan.

Meskipun menghadapi tantangan, Boeing tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pengembangan Starliner dan menyediakan layanan transportasi kru yang aman dan andal ke ISS. Perusahaan sedang bekerja untuk mengatasi masalah teknis yang telah diidentifikasi dan berencana untuk melakukan penerbangan uji tambahan sebelum mencoba penerbangan berawak lainnya.

ASI Buatan di Laboratorium: Masa Depan Nutrisi Bayi?

ASI (Air Susu Ibu) secara luas diakui sebagai sumber nutrisi terbaik untuk bayi. ASI mengandung antibodi, enzim, dan faktor pertumbuhan yang penting untuk perkembangan bayi. Namun, tidak semua ibu dapat menyusui karena berbagai alasan, seperti masalah kesehatan, adopsi, atau preferensi pribadi. Dalam kasus ini, susu formula bayi menjadi alternatif.

Namun, susu formula bayi tidak dapat sepenuhnya meniru komposisi kompleks ASI. Itulah sebabnya para ilmuwan telah berupaya untuk menciptakan ASI buatan di laboratorium. Upaya ini bertujuan untuk mengembangkan produk yang memiliki manfaat nutrisi dan kesehatan yang sama dengan ASI, tetapi dapat diproduksi secara massal dan tersedia bagi semua bayi.

Menurut artikel WAToday, CSIRO (Organisasi Riset Ilmiah dan Industri Persemakmuran) dan perusahaan bioteknologi Australia All G sedang melakukan upaya untuk mengembangkan ASI buatan di laboratorium. Mereka menggunakan teknologi fermentasi presisi untuk memproduksi protein dan gula yang ditemukan dalam ASI. Target mereka adalah untuk membuat ASI buatan tersedia di rak-rak toko pada tahun 2028.

ASI buatan di laboratorium memiliki potensi untuk merevolusi nutrisi bayi. Ini dapat memberikan alternatif yang lebih sehat dan lebih terjangkau untuk susu formula bayi, dan dapat membantu meningkatkan kesehatan dan perkembangan bayi di seluruh dunia. Namun, ada juga beberapa pertimbangan sosial, etis, dan ekonomi yang perlu dipertimbangkan.

Beberapa orang berpendapat bahwa ASI buatan di laboratorium dapat merusak praktik menyusui dan dapat menyebabkan penurunan tingkat menyusui. Yang lain khawatir tentang keamanan dan regulasi produk baru ini. Selain itu, ada pertanyaan tentang bagaimana ASI buatan di laboratorium akan didistribusikan dan diakses oleh keluarga berpenghasilan rendah.

Meskipun ada tantangan, upaya untuk menciptakan ASI buatan di laboratorium merupakan perkembangan yang menjanjikan di bidang nutrisi bayi. Jika berhasil, ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan dan perkembangan bayi di seluruh dunia.

Studi Kasus Tambahan: Material Yang Memendek Saat Ditarik

Para ilmuwan telah mengembangkan material baru yang menunjukkan perilaku yang tidak lazim: material ini memendek saat ditarik. Material konvensional biasanya memanjang saat ditarik, tetapi material baru ini, yang dikenal sebagai material auxetic, memiliki struktur internal yang unik yang memungkinkannya untuk berkontraksi secara lateral saat diregangkan secara longitudinal.

Material auxetic memiliki berbagai aplikasi potensial. Mereka dapat digunakan untuk membuat pakaian pelindung yang lebih nyaman dan fleksibel, implan medis yang lebih biokompatibel, dan struktur bangunan yang lebih tahan gempa. Material ini juga dapat digunakan untuk mengembangkan perangkat elektronik baru, seperti sensor dan aktuator.

Penelitian tentang material auxetic masih dalam tahap awal, tetapi potensi aplikasi material ini sangat besar. Dengan penelitian dan pengembangan lebih lanjut, material auxetic dapat merevolusi berbagai bidang, mulai dari perawatan kesehatan hingga teknik sipil.

Kesimpulan

Artikel ini telah membahas beberapa terobosan menarik di bidang sains dan teknologi, termasuk potensi ledakan supernova Betelgeuse, penundaan dan tantangan yang dihadapi Boeing Starliner, dan upaya untuk menciptakan ASI buatan di laboratorium. Penemuan dan perkembangan ini memiliki potensi untuk mengubah dunia kita dan meningkatkan kehidupan kita.

Penting untuk terus mendukung penelitian dan inovasi di bidang sains dan teknologi. Dengan berinvestasi dalam penelitian, kita dapat membuka penemuan baru yang dapat memecahkan masalah global dan meningkatkan kualitas hidup bagi semua.

Masa depan sains dan teknologi sangat menjanjikan. Dengan terus mengeksplorasi dan berinovasi, kita dapat mencapai hal-hal yang sebelumnya dianggap tidak mungkin.